Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Huawei, Ren Zhengfei, mengatakan perusahaannya bisa bertahan meski tanpa dukungan dari Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disampaikan Zhengfei dalam wawancara dengan The Wall Street Journal.

"Kami bisa bertahan dengan sangat baik tanpa AS. Pembicaraan dagang Tiongkok-AS bukanlah sesuatu yang saya khawatirkan," tutur Ren seperti diktuip dari The Wall Street Journal, Senin (11/11/2019).

Menurut Ren, Huawei tidak akan menjadi korban dalam perang dagang antara Tiongkok dan AS. Ia pun mengatakan akan tetap menerima kunjungan dari Donald Trump saat ini, atau nanti setelah ia tak lagi menjabat sebagai Presiden AS.

"Kami hampir tidak memiliki urusan bisnis di AS. Belum ada konfrontasi dengan AS. Kami tentu akan memberikannya (Trump) sambutan hangat," kata Zhengfei.

Ia menjelaskan, Huawei membangun portofolio produk-produk jaringan 5G tanpa teknologi AS dengan jumlah 5.000 base station per bulan.

AS pada Mei lalu menempatkan Huawei ke dalam entity list atau daftar hitam perdagangan Kementerian Perdagangan. Kebijakan ini membuat Huawei tidak bisa berbisnis dengan banyak perusahaan AS.

[Huawei ]( 4098119 "")yang merupakan vendor peralatan jaringan terbesar di dunia, juga disebut sebagai salah satu isu dalam perang dagang.

"Kami tidak memperkirakan AS akan menghapus Huawei dari entity list. Mereka mungkin akan tetap menempatkan kami di sana, karena kami akan baik-baik saja tanpa mereka," ungkapnya.