Milan - Pemerintah China dikabarkan melakukan penyelidikan kepada mantan Presiden AC Milan, Li Yonghong. Taipan asal Negeri Tirai Bambu itu diduga telah memberikan informasi palsu mengenai kondisi keuangannya, saat menjadi pemilik Milan.
Li Yonghong sempat mengambil alih kepemilikan AC Milan dari tangan Silvio Berlusconi pada 2017. Lewat perusahaan Sino-Europe Sports Asset Management Changxing, Yonghong membeli tim Serie A itu dengan harga 704 juta euro atau setara dengan Rp11 Triliun.
Namun ternyata, banyak kejanggalan dalam proses pembelian tesebut. Sebagian dana yang digunakan juga diketahui berasal dari pinjaman Elliott Management sebesar 303 juta euro, yang belakangan gagal dilunasi Yonghong dan membuatnya harus angkat kaki dari AC Milan.
Meski sudah lepas dari I Rossoneri, Yonghong belum juga bisa bernapas lega. Pasalnya, kantor berita ANSA melaporkan kalau pemerintah China telah menjalin komunikasi dengan kejaksaan di Milan terkait Yonghong.
Dalam laporannya ANSA menyebut, pria berusia 50 tahun itu diduga telah memalsukan informasi keuangan saat menjadi pemilik AC Milan.
Disebutkan juga, investigasi sudah berlangsung sejak tahun lalu saat Guardia di Finanza yang menangani kejahatan perbankan di Italia menemukan tiga transaksi mencurigakan Li Yonghong. Selama ini, Yonghoung selalu membantah bila kondisi keuangannya bermasalah.